Selasa, 01 Desember 2015

Sinematografi dan Para Pelakunya

kru film
crew

Sinematografi berasal dari bahasa Yunani yaitu kinema - κίνημα yang artinya gerakan dan graphein - γράφειν yang artinya merekam.

Sinematofgrafi jika diartikan secara harfiah adalah ilmu terapan yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan sekaligus menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang memililki kemampuan menyampaikan ide dan cerita.

Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi, yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama, maka peralatannya pun mirip. Perbedaannya fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar.

Pelaku Sinematografi

Berikut
adalah beberapa penjelasan tentang profesi sinematografi yang ada pada proses pembuatan film :

1. Produser
Seorang produser film mengawasi dan menyalurkan sebuah proyek film kepada seluruh pihak terlibat sambil mempertahankan integritas, suara dan visi film tersebut. Mereka juga akan mengambil risiko keuangan dengan mengeluarkan uang mereka sendiri, khususnya selama periode pra-produksi, sebelum sebuah film dapat terdanai sepenuhnya.
Produser terlibat aktif dalam semua tahapan proses pembuatan film, mulai dari pemunculan ide dan pengembangan hingga penyaluran proyek film tersebut. Namun, suatu ide atau konsep film dapat muncul dari siapapun, termasuk penulis naskah, sutradara atau produser.

2.
Manajer Produksi
Orang yang bertanggungjawab membuat dan mengatur jadwal produksi dan detail lainnya

3.
Sutradara
Orang yang memimpin jalannya proses produksi. Sutradara bertugas mengontrol tindakan dan dialog di depan kamera dan bertanggung jawab untuk merealisasikan apa yang dimaksud oleh naskah dan produser serta memimpin crew dan mengarahkan para pemain di lapangan.

4.
Asisiten sutradara I
Orang yang bertugas dalam hal administrasi dan melaksanakan instruksi sutradara.

5.
Penulis skenario
Orang yang bertugas menulis naskah skenario dari garis besar cerita yang diberikan

6.
Produser pelaksana
Biasanya disebut Line Producer. Kadang diterjemahkan secara asal sebagai Produser Lini. Produser yang menjaga lini atau garis produksi. Dalam hal ini mungkin lini bisa kita artikan sebagai batas anggaran. Dengan kata lain, bila mengartikan Line Producer sebagai Produser Lini maka ia bertanggungjawab untuk menjaga supaya produksi berjalan di dalam batas anggaran. Istilah Produser Pelaksana seringkali juga disebut sebagai Pimpinan Produksi atau Pimprod.

7.
Penata kamera/ fotografi ( DOP )
Orang yang melaksanakan aspek teknis dari pencahayaan dan fotografi adegan. 

8. Kameramen
Orang yang bertanggungjawab untuk mengoperasikan semua peralatan kamera yang dibutuhkan untuk komposisi, fokus, gerakan kamera, dan apa yang ada dalam domain fotografi.

9.
Desain produksi
Orang yang bertugas menentukan setting dan lokasi film beserta set dan desainnya.

10.
Penata kostum dan penata rias
Orang yang bertanggungjawab atas pemilihan kostum yang akan dipergunakan untuk kebutuhan produksi juga bertanggung jawab terhadap penampilan aktor/aktris agar sesuai dengan kebutuhan skenario pada saat syuting.

11. Lighting
Sesorang yang bertugas menjadi lighting mempunyai peranan yang cukup besar, karena kualitas gambar dari sebuah shot akan semakin baik jika cahaya yang digunakan tertata dengan baik.

12. Penyunting gambar/ editor
Syarat menjadi editor adalah kesabaran. Mempunyai kemampuan bercerita, musik, rapi dan rajin mencatat. Ini jauh lebih penting dari pada kemampuan menggunakan komputer. Mampu berkomunikasi dengan sutradara. Keputusan pada ruang editing didasarkan pada kebutuhan cerita dan pertimbangan kebutuhan penonton.

13. Penata suara dan penata musik
Di Indonesia unsur audio belum menjadi prioritas. Padahal film bukan hanya membutuhkan gambar, itulah mengapa namanya film se3bagai media audio visual. Profesi inin adalah pekerjaan seni namun membutuhkan kemampuan engineering. Profesi ini sesuai dengan orang yang gemar pada teknologi. Dalam mengerjakan film sesuai dengan script. Dalam memasukkan atau menghilangkan noise bisa menggunakan musik library, bisa juga dengan browsing, dengan syarat mencantumkan pada credit title.

14. Talent
Mereka adalah figure yang ada kebutuhan dengan skenario dan syuting. Kebutuhan mereka pada penyelenggara festival adalah mereka bisa melihat kualitas performa mereka saat di layar serta mampu untuk membandingkan kualitas mereka dengan film lainnya. Selain itu juga sebagai sarana belajar mereka untuk mengenal beragam karakter di film. Serta berkesempatan untuk bertemu dengan para pekerja film lainnya untuk mengembangkan jaringan.

15. Publisis
Publikasi membutuhkan strategi komunikasi, sementara promosi lebih pada kegiatan pasang iklan di media sebanyak-banyaknya. Publikasi memungkinkan calon penonton untuk terinformasi soal film yang akan dia tonton. Dalam arti dia akan tahu lebih dari sekedar judul film itu apa. Dengan stratergi publikasi yang baik bisa juga menjadi penyelamat film yang mungkin jelek.

16. Penyelenggara festival
Festival lahir karena penonton membutuhkan forum diskusi, apresiasi, tawaran sudut pandang yang bebeda dan juga tontonan alternatif. Sebetulnya tawaran inilah yang membuat festival menjadi penting. Menguasai strategi menguasai penontonnya. Banyak festival tak lain adalah untuk tempat berinteraksi dan belajar. Banyaknya ajang ini juga sebagai tempat untuk memperluas jaringan akan pelaku film lainnya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berfikirlah sebelum berkomentar